Wednesday, December 15, 2010

puasa 10 Muharram -dalil





 sumber : wikipedia
 
Muharram (محرّم) adalah bulan pertama dalam Sistem Takwim Hijrah (Hijriah). Pada asasnya, Muharram membawa maksud 'diharamkan' atau 'dipantang', iaitu Allah SWT melarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah.

Namun demikian larangan ini ditamatkan setelah pembukaan Makkah (Al Baqarah: 91).
Sejak pemansuhan itu, umat Islam boleh melaksanakan tugas dan ibadat harian tanpa terikat lagi dengan larangan berkenaan. 

Rasulullah s.a.w telah menamakan bulan Muharram sebagai bulan Allah (shahrullahi).
Sandaran yang dilakukan oleh Baginda s.a.w kepada Allah s.w.t lantaran kemuliaan dan kelebihan bulan ini kerana sesungguhnya Allah s.w.t tidak merujukkan kepadaNya melainkan oleh golongan khowas (terkhas) di kalangan makhluk - makhlukNya.

Daripada Al-Hassan Al-Basri rahimahumullah sesungguhnya Allah s.w.t telah membuka lembaran tahun baru di dalam takwim Islam dengan bulan Muharram.
Tidaklah kedapatan bulan yang lebih mulia dalam takwim Islam di sisi Allah s.w.t itu selepas bulan Ramadhan melainkan bulan Muharram.
Ia dinamakan bulan Allah yang khas disebabkan besarnya kehormatannya.

1 Muharram

  • Khalifah Umar Al-Khattab menetapkan adalah hari pertama bagi setiap tahun baru Islam (Kalendar Hijriah).

10 Muharram

  • 10 Muharram - Dinamakan juga Hari Asyura. Pada hari itu banyak terjadi peristiwa penting yang mencerminkan kegemilangan bagi perjuangan yang gigih dan tabah bagi menegakkan keadilah dan kebenaran.
  • Nabi Adam bertaubat kepada Allah.
  • Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
  • Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.
  • Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.
  • Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
  • Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
  • Penglihatan Nabi Yaakob yang kabur dipulihkkan Allah.
  • Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.
  • Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.
  • Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.
  • Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah.
  • Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar.
  • Hari pertama Allah menciptakan alam.
  • Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.
  • Hari pertama Allah menurunkan hujan.
  • Allah menjadikan 'Arasy.
  • Allah menjadikan Luh Mahfuz.
  • Allah menjadikan alam.
  • Allah menjadikan Malaikat Jibril.
  • Nabi Isa diangkat ke langit

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim
Pada hari ke 10 dibulan Muharam, disunatkan berpuasa .Iaitu dipanggil juga hari Asyura ,
memperingati kejayaan Nabi Musa , dan juga Firaun dan pengikutnya ditenggelamkan Allah. 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura, beliau menjawab, ‘Menghapuskan dosa setahun yang lalu’, ini pahalanya lebih sedikit daripada puasa Arafah (yakni menghapuskan dosa setahun sebelum serta sesudahnya –pent).

Bersamaan dengan hal tersebut, selayaknya seorang berpuasa ‘Asyura (10 Muharram) disertai dengan (sebelumnya, ed.) Tasu’a (9 Muharram). 
Hal ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada yang kesembilan’, maksudnya berpuasa pula pada hari Tasu’a.

Oleh karena itu, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tinggal di Madinah, beliau melihat bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura [2]. Beliau pun bertanya kepada mereka tentang hal tersebut.
Maka orang-orang Yahudi tersebut menjawab, “Hari ini adalah hari di mana Allah telah menyelamatkan Musa dan kaumnya, serta celakanya Fir’aun serta pengikutnya. Maka dari itu kami berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”.

Kenapa Rasulullah mengucapkan hal tersebut? Karena Nabi dan orang–orang yang bersama beliau adalah orang-orang yang lebih berhak terhadap para nabi yang terdahulu. Allah berfirman,
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya orang yang paling berhak dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman, dan Allah-lah pelindung semua orang-orang yang beriman”. (Ali Imran: 68)

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling berhak terhadap Nabi Musa daripada orang-orang Yahudi tersebut, dikarenakan mereka kafir terhadap Nabi Musa, Nabi Isa dan Muhammad.
Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia untuk berpuasa pula pada hari tersebut. 
Beliau juga memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ‘Asyura, dengan berpuasa pada hari kesembilan atau hari kesebelas beriringan dengan puasa pada hari kesepuluh (’Asyura), atau ketiga-tiganya. [3]

Oleh karena itu sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim dan yang selain beliau menyebutkan bahwa puasa ‘Asyura terbagi menjadi tiga keadaan:
1. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan Tasu’ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal.
2. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya daripada yang pertama. [4]
3. Berpuasa pada hari ‘Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makhruh). [5]
Wallahu a’lam bish shawab.

(Sumber: Syarh Riyadhis Shalihin karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin terbitan Darus Salam – Mesir, diterjemahkan Abu Umar Urwah Al-Bankawy, muraja’ah dan catatan kaki: Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Rifai)

rujukan : ulamasunnah.wordpress.com (tkasih)
 
nota kaki : dinasihatkan/disunatkan berpuasa pada hari ke9 dan ke10,supaya dapat dibezakan antara yahudi yang berpuasa pada hari ke10.
kerana Nabi Muhammad lebih berhak ke atas Nabi Isa.

2 comments: